Tebat rasau adalah nama sebuah rawa yang permukaanya dipenuhi tumbuhan rasau (pandanus helicopus) dan ikan - ikan endemik, terletak di Desa Lintang Kecamatan Simpang Renggiang - Belitung Timur. Nyayian alam dikala malam dan keramatamahan masyarakat lokal/komunitas tebat rasau membuat wisatawan mancanegara betah tinggal berlama - lama di Tebat Rasau. Semakin ramai wisatawan mancanegara berkunjung dan tinggal disana merupakan buah manis dari usaha komunitas ini dalam menjaga kelestarian alam serta selalu mempertahankan kearifan lokal dalam menapak kehidupan sehari - hari.
Wisatawan mancanegara tersebut dianggap sebagai anggota keluarga oleh komunitas ini, mereka diajak menikmati kuliner khas belitong dan ikut beraktivitas keseharian masyarakat lokal. Diharapkan dengan semakin ramainya kunjungan wisatawan, akan berdampak pada peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat khususnya tebat rasau serta pembangunan sektor pariwisata di Belitung Timur.
Natural preservation and friendliness of the local people/tourist activist community made the foriegn tourists stay along in Tebat Rasau. The effort in managing and maintaining the preservation of the environment of tebat rasau area and also keep exist in living with local wisdom spirit, it has been attracted many foriegn tourists for visit, even stay along in Tebat Rasau. Tebat rasau is the name of a swamp that has many rasau palnts (pandanus helicopus) and endemic fish live in it, located in Lintang Village, the District of Simpang Renggiang - East Belitung. Hope, the number of tourists who visit there, can good impact for people economic improvement especially in tebat rasau and sustainability the development of tourism sector in East Belitung.
