Pecinan dapat diartikan secara umum adalah sebuah kawasan/wilayah kota yang mayoritas penduduknya adalah orang Tionghoa.
Pemukiman orang tionghoa juga terdapat di Pasar Lipat Kajang Manggar Ibukota Kabupaten Belitung Timur. Disini dapat dijumpai dengan mudah rumah-rumah bergaya tionghoa yang terbuat dari kayu. Usianya pun sudah ratusan tahun, namun sebagian dari rumah-rumah tersebut sudah dipugar digantikan dengan permanen.
Semangat pluralisme sudah ada dan diimplementasikan oleh penduduk Belitung Timur dalam kehidupan sehari-hari semenjak dahulu hingga sekarang. Jika ingin melihat pluralisme, dapat dilihat di warung kopi sebagai contohnya.
Peminum kopi yang asyik menikmati kopinya diwarung kopi, mereka berasal dari latarbelakang suku, agama dan profesi yang berbeda, tetapi satu sebagai penikmat kopi.
Hidup yang harmonis dalam pluralisme menghasilkan beragam seni tradisi dan budaya sebagai potensi wisata budaya di Belitung Timur. Disbudpar Belitung Timur serius menggali dan mempromosikan potensi ini, dalam rangka mengembangkan sektor pariwisata di Belitung Timur.
-
Pecinan or china town was existed in Pasar Lipat Kajang (lipat kajang market) Manggar, the capital city of East Belitung Regency.
Pluralism spirit has been implemented by the people of East Belitung since past time until now. Pluralism producted various art, tradition and culture, it would be special thing as tourism potential for foward tourism sector development in East Belitung.