Teman Disbudpar Belitung Timur..pernahkah kamu berkunjung ke Tebat Rasau? Tebat Rasau adalah nama sebuah rawa yang merupakan sungai purba, dimana terdapat tumbuhan rasau (pandanus helicopus), ikan-ikan endemik dan kehidupan nelayan sungai nan bersahaja.
Geosite Rawa Kenozoikum Tebat Rasau terletak di Desa Lintang Kecamatan Simpang Renggiang - Kab. Belitung Timur. Tebat rasau menjadi destinasi wisata yang ramai dikunjungi oleh wisatawan baik lokal, domestik bahkan mancanegara, dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata/Pokdarwis Lanun.
Cita rasa asli kuliner di Tebat rasau juga sangat enak, dikarenakan ikan-ikan sebagai bahan utama pembuat menu kulinernya masih segar/fresh. Ikan-ikan tersebut merupakan hasil tangkapan nelayan sungai, yang sehari-harinya menangkap ikan disana dengan mengunakan alat tangkap tradisional yang bersahabat dengan alam.
Sajian kuliner makan bedulang yang berisikan menu kuliner tradisional belitong seperti gangan, pangut, goreng cempedik, aneka sambal, tumis iding-iding dan lalapan. Menu tradisional tersebut masih ditambah dengan minuman tradisional teh pelawan, aik sepang dan lainnya.
Menu kuliner di Tebat Rasau, dimasak dengan mengunakan resep tradisional yang menjadikannya sangat enak dan aman untuk dikonsumsi karena semuanya berasal dari kebaikan alam.
Pandemi Covid-19 belum berakhir, wisatawan yang berkunjung ke Belitung Timur diminta untuk selalu menerapkan protokol kesehatan/prokes.
-
the Tebat Rasau Cenozoic Swamp is located in Lintang Village, the District of Simpang Renggiang - East Belitung, ± 50 km from Hanandjoedin Airport and 35 km from Manggar the Capital City of East Belitung Regency.
The original culinary taste in Tebat Rasau is also very delicious, because the fish as the main ingredient for making the menu are still fresh. These fish catched by river fishermen, who daily catching it, using traditional fishing method that very friendly to nature.