Tebat rasau merupakan objek wisata alam yang terletak di Desa Lintang – Belitung Timur, tebat rasau adalah nama sebuah rawa yang didalamnya banyak terdapat pohon rasau (pandanus helicopus), beragam jenis ikan air tawar (endemik) dan kehidupan nelayan sungai. Saat ini tebat rasau telah bertransformasi menjadi salah satu destinasi wisata berbasis alam yang cukup dikenal oleh wisatawan lokal, nusantara bahkan mancanegara.
Objek wisata alam tersebut dikelola oleh komunitas lanun yang anggotanya adalah masyarakat lokal. Kelestarian alam bermanfaat besar bagi kebaikan kehidupan manusia didunia ini, tidaklah sia-sia apabila kita ikut menjaga kelestariannya. Lestarinya alam tebat rasau dimanfaatkan oleh anak-anak nelayan sungai bermain sampan dan menangkap ikan.
‘’Sahabat alam’’, dengan didampingi oleh orang tuanya mereka bermain sampan dengan gembira menunjukan kemampuanya menangkap ikan air tawar dan mengendalikan sampan diantara rimbunnya pohon rasau. Ini adalah salah satu atraksi daya tari wisata yang dapat dinikmati wisatawan yang berkunjung ke objek wisata alam tebat rasau.
Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dalam rangka penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB). Wisatawan bisa kembali berkunjung ke destinasi-destinasi wisata yang ada di Belitung Timur.
Tebat rasau is the name of a swamp that has many rasau plant (pandanus helicopus), various endemic fishs and the live of river fishermans that live in it. Nowday, tebat rasau is managing by local community group Lanun, they has comitment in managing for concervation a natural sustainability of tebat rasau area.
One of the attraction, the tourists can see and interacted with the children who has good expertise an boating and cafture fish with tradional method. Keep on obey a healhty protocol for avoided the spread COVID 19..the tourist can explore this area.